10 Macam Dosa Besar

Selasa, 15 Juli 2014
DOSA adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah.
Hanya sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui.
Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa besar menurut Al Quran?

1.Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya,” (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,” (Al Maidah: 72).

2.Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” (Yusuf: 87).

3.Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi,” (Al A’raaf: 99)

4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka,” (Maryam: 32).

5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya,” (An Nisaa: 93).

6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,” (An Nuur: 23).

7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila,” (Al Baqarah: 275).

8.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman : “Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya,” (Al Anfaal: 16).

9. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” (An Nisaa: 10)

10. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu,” (Al Furqaan: 68-69).

Semoga Informasi dari Saya Dapat Meningkatkan Ketakwaan Kita semua. Amin!
[Sumber: wisata hati]

Dosa Besar Akibat Membaca Ramalan Bintang

Alloh SWT Berfirman Yg Artinya :

"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala." (QS. Al Mulk: 3-5)


Ada tiga macam keyakinan yang dimaksud dan ketiga-tiganya haram.

Pertama : Keyakinan bahwa posisi benda langit yang menciptakan segala kejadian yang ada di alam semesta dan segala kejadian berasal dari pergerakan benda langit.
Keyakinan semacam ini adalah keyakinan yang dimiliki oleh Ash Shobi-ah.
Mereka mengingkari Allah sebagai pencipta.
Segala kejadian yang ada diciptakan oleh benda langit.
Pergerakan benda langit yang ada dapat diklaim menimbulkan kejadian baik dan buruk di alam semesta.
Keyakinan semacam ini adalah keyakinan yang kufur berdasarkan kesepakatan para ulama.

Kedua: Keyakinan bahwa posisi benda langit yang ada hanyalah sebagai sebab (ta’tsir) dan benda tersebut tidak menciptakan segala kejadian yang ada.
Yang menciptakan setiap kejadian hanyalah Allah, sedangkan posisi benda langit tersebut hanyalah sebab semata.
Keyakinan semacam ini juga tetap keliru dan termasuk syirik ashgor.
Karena Allah sendiri tidak pernah menjadikan benda langit tersebut sebagai sebab.
Allah pun tidak pernah menganggapnya punya kaitan dengan kejadian yang ada di muka bumi, seperti turunnya hujan dan bertiupnya angin.
Semua ini kembali pada pengaturan Allah dan atas izin-Nya, dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kedudukan benda langit yang ada.
Allah hanya menciptakan bintang untuk tiga tujuan sebagaimana telah dikemukakan di atas.

Ketiga: Posisi benda langit sebagai petunjuk untuk peristiwa masa akan datang.
Keyakinan semacam ini berarti mengaku-ngaku ilmu ghoib.
Ini termasuk perdukunan dan sihir.
Perbuatan semacam ini termasuk kekufuran berdasarkan kesepakatan para ulama.

Intinya, ketiga keyakinan di atas adalah keyakinan yang keliru, walaupun hanya menganggap sebagai sebab atau hanya sebagai ramalan.
Namun sayangnya, keyakinan semacam inilah yang tersebar luas di tengah-tengah masyarakat muslim.
Mereka begitu semangat menikmati ramalan tersebut di majalah, koran, dan di dunia maya (seperti di situs jejaring sosial yaitu Facebook dan Friendster).
Sebagian mereka pun mempercayai ramalan-ramalan bintang tadi.
Apalagi jika memang ramalan itu pas dengan kondisi keuangan dan asmaranya saat itu.
Sungguh, ini merupakan musibah besar di tubuh umat ini. Membaca sampai membenarkan lamaran tadi pun dianggap hal lumrah dan tidak bernilai dosa.

Baca Juga Artikel Lainnya : Rahasia Sholat Dhuha

Keistimewaan & Rahasia Sholat Dhuha

Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha – Shalat duha merupakan salah satu diantara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya :

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)

4.  Memeroleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

5. Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji.
Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).

6. Ampunan Dosa

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).

Semoga sedikit kutipan mengenai Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha ini bisa membuat kita lebih giat lagi dalam beribadah

Kesalahan Dalam Solat Jum'at

Senin, 14 Juli 2014
Kesalahan Yang Biasa Dilakukan Oleh Para Jama`ah Dalam Melakukan Shalat Jum`at

1.Tidak ikhlas dalam melakukan shalat Jum’at, melainkan hanya ikut-ikutan.
Hal ini tampak di dalam sikap-sikap sebagian jama`ah yang dapat kita lihat pada saat datang dan berada di masjid, yakni terkesan asal-asalan dan tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan adab-adab shalat Jum’at.

2.Tidak mandi dan tidak mengoles minyak wangi untuk datang ke masjid, bahkan ada yang baru mematikan rokoknya pada saat akan masuk ke dalam masjid.
Padahal bau busuk rokok yang keluar dari mulut si perokok akan mengganggu kekhusyu`an shalat orang lain.
Imam al-Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim ketika menjelaskan hadits tentang larangan orang yang memakan bawang putih mendekati masjid, beliau berkata, “Para ulama berkata, “Termasuk dalam katagori bawang adalah segala sesuatu yang berbau tidak sedap.
Ibnu al-Murabith mengatakan, “Termasuk juga orang yang mulutnya berbau busuk.” (Lihat penjelasan hadits no. 870 pada kitab tersebut. )

3.Tidak mengenakan pakaian khusus untuk shalat Jum`at.
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Alangkah baiknya kalau seorang di antara kamu membeli pakaian khusus untuk hari Jum`at selain pakaian kerjanya.” (Abu Daud dan Imam Malik).
“Pakailah pakaian yang berwana putih, karena ia merupakan sebaik-baik pakaian kalian.” (Imam Ahmad).

4.Berleha-leha untuk datang ke masjid, bahkan tidak masuk ke dalam masjid kecuali setelah imam naik mimbar.
Jika berada di masjid ia sangat gelisah dan ingin cepat-cepat keluar, seperti burung di dalam sangkar.
Ia lebih suka datang terakhir dan keluar dari masjid paling cepat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan betapa besarnya pahala orang yang datang lebih dini ke masjid untuk shalat Jum`at, seraya bersabda:
“Apabila hari Jum`at, maka pada setiap pintu dari pintu-pintu masjid terdapat para malaikat yang mencatat orang yang masuk, secara berurutan.
Lalu apabila imam sudah duduk di atas mimbar mereka pun menutup buku catatannya dan masuk (ke masjid) turut menyimak nasihat (khutbah).
Perumpamaan (pahala) orang yang datang lebih awal adalah seperti (pahala) orang yang berkurban seekor unta, kemudian yang datang berikutnya seperti berkurban seekor sapi, dan yang datang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban seekor domba, dan yang datang berikutnya seperti orang yang bersedekah seekor ayam, dan yang datang berikutnya seperti orang yang bersedekah sebutir telur”. ( HR. Muslim dari Abu Hurairah)

5.Tidak berdo`a dan tidak mendahulu kan kaki kanan pada saat memasuki masjid dan mendahulukan kaki kiri pada saat keluar darinya.

6.Tidak shalat sunnat tahiyyatul masjid, akan tetapi langsung duduk pada saat datang di masjid.
Bahkan duduk di barisan paling belakang dan mencari tempat bersandar, sekalipun barisan (shaff) yang di depan masih belum terisi. (kesalahan fatal)

7.Mengisi waktu di dalam masjid dengan perbuatan sia-sia, terutama saat imam berkhutbah, seperti bercanda atau ngobrol.
Ini adalah kesalahan yang sangat fatal, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Apabila anda berkata pada teman anda pada hari Jum`at, “Diamlah,” pada saat imam berkhutbah, maka sesungguhnya anda telah berbuat sia-sia”.
Al-Syeikh al-Sindiy di dalam menjelaskan hadits ini mengatakan, “Siapa yang berbuat sia-sia (saat imam berkhutbah) maka shalat Jum`atnya menjadi sia-sia, ia tidak mendapatkan pahala dan keutamaannya.”
Dan beliau bersabda, “Barangsiapa yang menyentuh (memainkan) batu kerikil maka ia telah berbuat sia-sia”.
Imam al-Nawawi dalam syarahnya mengatakan, “Hadits ini mengandung larang menyentuh kerikil atau berbuat sia-sia lainnya saat khutbah, dan hadits ini juga mengandung isyarat (perintah) agar sepenuh jiwa dan raga menyimak khutbah.
Sedangkan yang dimaksud perbuatan sia-sia di sini adalah perbuatan batil, tercela dan ditolak”
Demikian pula mengedarkan kotak amal saat khatib sedang berkhutbah.
Seharusnya kotak amal itu cukup diletakkan di pintu-pintu masjid, kemudian jama`ah dihimbau untuk memasukkan amalnya pada saat masuk atau keluar masjid.

8.Tidur pada saat berada di dalam masjid dan tidak berupaya untuk menghilangkan rasa kantuk (dengan berpindah tempat atau berwudhu`).

9.Membacakan pengumuman dan laporan-laporan sesaat sebelum imam naik mimbar.
Sebaiknya laporan atau pun pengumuman ditempel di etalase masjid, sedangkan pengumuman yang sangat penting bisa disampaikan seusai shalat Jum`at.

10. Membaca bacaan tertentu secara bersama-sama, atau menghadiahkan bacaan surat tertentu kepada orang-orang tertentu saat menjelang khutbah, sehingga menjadi tradisi yang tidak boleh ditinggalkan. (Kesalahan fatal karena Rasulullah dan para shahabat tidak pernah melakukannya).

11. Tidak merapatkan shaff waktu melakukan shalat Jum`at.
Masing-masing jama`ah menempati sajadahnya sendiri-sendiri sehingga terjadi kerenggangan yang sangat kentara, padahal dua sajadah bisa ditempati oleh tiga orang jama`ah.
Ini menyebab kan shalat Jum`at tidak sempurna. (kesalahan fatal).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat perhatian dan serius dalam merapatkan dan meluruskan barisan shalat, hingga seakan-akan membidikkan anak panahnya kepada sasaran tembak.
Kesalahan-kesalahan di atas mengindikasikan tipisnya keikhlasan seseorang di dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala, juga menunjukkan bahwa orang itu tidak mempunyai keinginan untuk mendapatkan keridhaan dan rahmat Allah, apa lagi merindukan-Nya.
Sebab orang yang ikhlas dan sangat menginginkan keridhaan dan rahmat Allah subhanahu wata’ala pasti serius dan sungguh-sungguh di dalam melaksana kan perintah-Nya, apalagi kalau keutamaan-keutamaan ibadah itu telah diketahuinya.
Ia pasti melakukannya dengan penuh kehati-hatian dan mengikuti seluruh aturan dan etikanya.
Hal-hal di atas juga membuktikan betapa sangat lemahnya kecintaan seseorang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada sunnah dan tuntunannya di dalam melakukan ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan dari sisi lain hal-hal di atas menunjukkan tidak adanya i`tikad baik dan keinginan untuk memperbaiki kualitas ibadah, yang menunjukkan bahwa hati orang tersebut sedang bermasalah, berpenyakit dan jauh dari Allah subhanahu wata’ala.
Ibnul Qayyim di dalam bukunya Ighâtsat al-Lahfân: (1/72) menjelaskan bahwa di antara tanda-tanda hati seseorang itu selamat (tidak sakit) adalah perhatian kepada perbaikan kualitas amal-amalnya lebih besar dari pada amalnya itu sendiri. Maka ia berupaya keras untuk meluruskan niatnya dan keikhlasan nya, berupaya keras untuk mutâba`ah dan ihsân. Disamping itu ia selalu merasakan betapa besarnya karunia Allah kepada dirinya dan betapa lalainya ia di dalam menunaikan hak-hak Allah subhanahu wata’ala. Wallahu a’lam bish shawab.

Shalat Jumat Dan Keistimewaan Hari Jumat.

Tuntunan Rasulullah SAW Tentang Shalat Jumat Dan Keistimewaan Hari Jumat.

Dalam Shahih Muslim disebutkan dari Abu Hurairah dan Hudzaifah Radhiyallahu  Anhuma, keduanya berkata, “Rasulullah Shallullahu Alaih wa Sallam bersabda, “Allah menyimpangkan orang-orang yang sebelum kita dari hari Jumat.
Orang-orang Yahudi mempunyai hari Sabtu.
Orang-orang Nashara mempunyai hari Ahad.
Lalu Allah datang kepada kita dengan menunjuki kita dengan hari Jumat, lalu menjadikan huri Jumat, Sabtu dan Ahad.
Begitu pula mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat. Kita adalah kaum terakhir dari penduduk dunia dan terdepan (masuk surga) pada hari kiamat, yang ditetapkan bagi mereka sebelum semua makhluk.“
Di dalam Al-Musnad dan As-Sunan disebutkan dari hadits Aus bin Aus, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda.

“Di antara hari-hari kalian yang paling mulia adalah hari Jumat.
Pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu dia dimatikan, pada hari itu dia ditiup, pada hari itu  sangkakala ditiup.
Maka perbanyaklah shalawat atas diriku pada hari itu, karena  shalawat kalian akan ditampakkan kepadaku”.
Mereka bertanya, “wahai Rasulullah bagaiman shalawat kami ditampakkan kepada engkau, padahal badan engkau telah usang?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkan tanah untuk memakan jasad para nabi.“

Di dalam Jami’ At-Tirmidzy disebutkan dari hadits Abu Hurairah, dari Nabi Shallullahu  Alaihi wa Sallam, beliau bersabda.

“Hari paling baik yang di dalamnya matahari terbit adalah hari Jumat.
Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga, pada hari itu dia dikeluarkan dari sana, dan hari kiamat tidak datang melainkan pada hari Jumat.”


1. Hari Terbaik
Abu Hurairah z meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabada:
“Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum’at.
Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya.

2. Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo’a.
Abu Hurairah z berkata Rasulullah bersabda:
” Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.
Rasululllah yg mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)

3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya.
Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya”.
Hadits dari Ka’ab z menjelaskan:
“Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”.(Mauquf Shahih)

4. Hari tatkala Allah l menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga.
Sahabat Anas bin Malik z dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya” (QS.50:35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at”.

5. Hari besar yang berulang setiap pekan.
Ibnu Abbas z berkata : Rasulullah y bersabda:
“Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu ……”. (HR. Ibnu Majah)

6. Hari dihapuskannya dosa-dosa
Salman Al Farisi z berkata : Rasulullah y bersabda:
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at”. (HR. Bukhari).

7.Orang yang berjalan untuk shalat Jum’at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.

Aus bin Aus z berkata: Rasulullah y bersabda:
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah”.
(HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).

8. Wafat pada malam hari Jum’at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah y bersabda:
“Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur”. (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).
Kesibukan dan tuntutan kehidupan yang semakin banyak dan bertambah dari waktu ke waktu dan ditambah dengan kurangnya perhatian terhadap ilmu pengetahuan agama (ilmu syar`i) telah banyak membuat orang muslim beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala secara asal-asalan dan tidak dilandasi dengan ilmu dan pengetahuan yang memadai. 
Akibatnya banyak kekeliruan dan kesalahan yang terjadi di dalam melaksanakan berbagai aktifitas ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala, yang sudah barang tentu kekeliruan dan kesalahan tersebut sangat bertentangan dengan dua syarat mutlaq yang harus dipenuhi oleh setiap muslim agar ibadahnya di terima di sisi Allah.
Kedua syarat itu adalah: ikhlas yang berarti motivasi yang mendorong diri beribadah adalah murni keinginan dan kerinduan kepada keridhaan dan rahmat Allah subhanahu wata’ala semata. 
Dan yang kedua adalah mutâba`ah yang berarti bahwa ibadah yang dilakukan mencontoh dan mengikuti sunnah dan petunjuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Salah satu contoh kekeliruan tersebut adalah berbagai kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan oleh para jama`ah di dalam melakukan shalat Jum`at. Adab atau etika dan hukum-hukum yang berkenaan dengan shalat Jum`at sudah diabaikan, dan petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad pun dicampakkan.

Keutamaan Sholat Hajat

Minggu, 13 Juli 2014
Hajat secara harfiah artinya kebutuhan.

Jika kita memiliki kebutuhan atau keinginan, Rasulullah menganjurkan kita untuk shalat yakni shalat hajat.
Jadi, Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika ia memiliki hajat atau kebutuhan tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh Allah Swt.

Keutamaan shalat hajat dijelaskan oleh hadits Nabi SAW berikut ini.
“Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat,” (HR Ahmad).

Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum.
Misalnya, shalat dhuha hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.
Shalat hajat dilakukan minimal 2 raka’at dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat.

Adapun niat Shalat hajat adalah:
Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau membaca istigfar berikut:
Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Selesai membaca istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:
Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.
Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, diiringi dengan membaca doa berikut.
Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbul ‘arsyil ‘azhiim.
Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.
As `aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birrin wassalaamata ming kulli itsmin.
Laa tada’ lana dzanban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”

Artikel Terkait :Manfaat Sholat Tahajud 
Sumber referensi: rahmatmuntaha

Manfaat Solat Tahajud


Assalamu'alaikum wr. wb. 
Kali ini saya akan membahas tentang keutamaan solat tahajud.
Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam.
Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu.
Shalat malam ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan dengan Allah SWT.

Allah SWT Berfirman :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau.
Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)

Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu.
Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .

Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

Nabi Muhammad SAW Bersabda  :
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )

Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ?
Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ).
Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )

Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir.
Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)

Bersabda Rosulullah SAW :
“Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ).
Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya.
Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )

Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir.
Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya.
Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya.
Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at.
Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam.
Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )

Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir.

Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286.
Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27.
Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.
Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya.
Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air.
Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya.
Jika menolak, mukanya disiram air.” (HR Abu Daud)

Nabi Muhammad SAW Bersabda :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)

Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

Itulah manfaat dan keutamaan sholat tahajud  yang saya rangkum dari beberapa sumber terpercaya.
Terima Kasih Semoga Informasi dari Saya Bisa Bermanfaat.

Artikel Terkait : Manfaat Puasa Bagi Tubuh
 

Ibadah Copyright © 2014 | Powered by Febry Bambang prasetyo